Bagaimana Kebijakan Tempat Kerja Hitachi yang Inklusif Memberdayakan Wanita Pekerja
Kami berbicara dengan Ibu Alice Po, 51, General Manager, Value Integration Group, (Pengadaan ”Procurement”) yang akan dipromosikan menjadi Chief Procurement Officer (CPO) untuk Pasar Global mulai 1 April 2024. Beliau berbagi penalaman dengan kita tantangan menjadi ibu yang bekerja dan bagaimana kebijakan tempat bekerja Hitachi yang inklusif membantunya menyesuaikan diri antara pekerjaan dan keluarga.
Mengapa Anda bergabung dengan Hitachi dan bagaimana nilai-nilai pribadi Anda yang selaras dengan pekerjaan Anda?
Pada awalnya saya ingin bergabung dengan Kementerian Luar Negeri, namun mereka memerlukan kemampuan berbahasa Melayu yang lebih tinggi untuk jalur karier tersebut. Karena saya mengambil jurusan Bisnis Internasional (Sarjana & Magister), saya bergabung dengan Hitachi karena perusahaan ini memiliki basis manufaktur yang besar di ASEAN, dan saya juga ingin menjembatani budaya Jepang dan budaya Asia Tenggara.
Bisakah Anda menceritakan perjalanan Anda di Hitachi dan bagaimana Anda berkembang dalam organisasi ini?
Pada saat pameran karir mahasiswa di universitas, saya kebetulan mengunjungi Hitachi dan memutuskan untuk melamar. Karena latar belakang saya non-insinyur, proses perekrutan dimulai dengan sesi wawancara untuk memastikan departemen yang paling cocok untuk saya. Saya menyatakan minat saya pada Pengadaan dan ditugaskan di bagian pengadaan di Singapura.
Bagaimana kebijakan DEI Hitachi membantu Anda menyesuaikan diri antara pekerjaan dan menjadi seorang Ibu?
Saya orang Malaysia dan keluarga saya di Malaysia. Karena komitmen pekerjaan, saya hanya menghabiskan waktu bersama suami dan 3 anak saya di akhir pekan. Saya kembali ke Johor pada Jumat malam setelah bekerja. Perusahaan memberi saya fleksibilitas untuk pulang lebih awal pada hari Jumat untuk naik transportasi umum ke Johor. Ketika saya memiliki anak ketiga pada tahun 2008, saya merasa sedikit kewalahan harus mengurus pekerjaan dan keluarga. Setelah berdiskusi dengan atasan dan HR, mereka memberi saya fleksibilitas kerja 4 hari dalam seminggu. Saya bersyukur memiliki suami yang pengertian serta ibu mertua yang suportif dan selalu merawat anak-anak saya selama saya bekerja di Singapura.
Apakah ada pengalaman pribadi yang membantu membentuk diri Anda saat ini?
Karena saya tinggalnya di Singapura, terkadang saya merasa bersalah karena tidak menjalankan tugas saya sebagai ibu dan istri. Akan tetapi saya tidak akan pernah keluar dari Hitachi karena komitmen kerja dan semangat terhadap perusahaanlah yang mendorong saya. Saya menghargai akhir pekan yang saya habiskan bersama keluarga. Saat-saat seperti menyaiapkan perbekal makanan untuk anak-anak saya saat mereka bersekolah di hari Minggu sangatlah berharga bagi saya. Karena terbatasnya waktu yang saya miliki bersama mereka setiap minggunya, hal ini membuat kami semakin dekat. Saya dekat dengan anak-anak saya dan bahkan anak remaja saya berbagi rahasia dengan saya!
Sebagai seorang wanita, apa saja cita-cita pribadi yang Anda miliki untuk masa depan?
Sebagai perempuan ASEAN pertama yang ditunjuk sebagai CPO, saya sangat senang dengan kesempatan ini dan juga merasa rendah hati karenanya. Dalam peran baru saya ini, saya berharap dapat mengelola perubahan transformasi secara global. Dalam bidang Pengadaan, kami telah beralih dari pengurangan biaya menjadi menciptakan sinergi bersama dengan mitra utama, dan menuju keberlanjutan. Kami bertujuan untuk memiliki rantai nilai yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Kami menargetkan untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan dengan mitra kami dengan menyelesaikan masalah bersama. Setiap rangkaian masalah adalah hal unik dan kami berharap dapat memfasilitasi, mengelola, dan menjadi jembatan antara mitra dan insinyur/desainer kami.
Apa nasehat Anda kepada remaja putri yang saat ini sedang memulai karir profesional mereka?
Penting bagi remaja putri untuk membenarkan apa yang paling cocok bagi mereka, dan tidak mudah menyerah bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan mereka. Milikilah keyakinan dan kegigihan untuk terus belajar dan memiliki pengalaman sebanyak mungkin, karena Roma tidak dibangun dalam satu hari.
Apa saja filosofi hidup inspirasional yang Anda jalani?
Anda harus selalu percaya pada diri sendiri dan harga diri Anda, meskipun tampaknya tidak ada orang lain yang percaya. Kepercayaan diri Anda tidak boleh bergantung pada validasi orang lain terhadap pekerjaan Anda. Belajarlah untuk mengenali pekerjaan besar yang Anda lakukan, dan miliki keberanian untuk mengalami dan mengakui kegagalan. Kita juga harus berani bersuara dalam situasi sulit, padahal jalan keluar yang paling mudah adalah dengan tetap diam, dan menciptakan rasa saling pengertian antar pihak lain.
Apa filosofi dan seperti apa kepemimpinan Anda?
Saya merasa bahwa peran seorang pemimpin adalah mengatur orang. Ketika kita memercayai tim, tim pada gilirannya akan merasa dihormati dan membalasnya. Saya akan meluangkan waktu untuk memahami tantangan tim saya – baik pribadi maupun di tempat kerja. Penting juga untuk menerapkan keadilan dalam tim, karena setiap anggota memiliki tantangannya masing-masing dan tidak akan pernah ada solusi yang bisa diterapkan untuk semua.